Keluaran 32:7-14

“Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya ….”

(Kel. 32:11a)

 

 

Konflik yang terjadi dalam kehidupan dapat diselesaikan dengan beragam cara. Contohnya, melalui negosiasi. Di dalam negosiasi tidak ada pihak ketiga. Kedua belah pihak yang terlibat konflik berdialog langsung untuk menemukan solusi konflik. Dalam proses negosiasi masing-masing pihak saling mengutarakan kepentingannya dan juga menawarkan solusi untuk mengatasinya. Proses negosiasi dianggap selesai apabila diperoleh kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

 

Saat Musa sedang menghadap Tuhan, bangsa Israel yang tidak sabar menunggu kehadiran Musa kemudian membuat patung lembu emas dan menyembahnya. Kesetiaan yang sudah ditunjukkan oleh Allah di dalam menyertai perjalanan panjang hidup bangsa Israel rupanya tidak cukup untuk menumbuhkan kesetiaan sebagai suatu tanggapan yang setimpal. Israel yang memilih jalan hidup sendiri dan meninggalkan Tuhan mengakibatkan kemarahan yang luar biasa dari Tuhan. Israel akan dibinasakan. Namun, negosiasi yang dilakukan Musa membuat Tuhan mengurungkan niatnya.

 

Youth, murka Tuhan atas umat-Nya ternyata dapat reda karena kebesaran kasih-Nya. Tuhan memberikan dan menyediakan ruang serta kesempatan untuk berkomunikasi memohon kasih dan kuasa-Nya yang besar melalui doa kepada-Nya. Saat persoalan apa pun melanda kita, jangan ragu untuk membawanya kepada Tuhan di dalam doa. Bukan supaya kita mengubah ketetapan Tuhan, melainkan supaya kita bisa memahami apa yang menjadi kehendak-Nya dalam peristiwa hidup ini sehingga kita tetap dapat bersyukur.

 

1. Mengapa Tuhan berniat membinasakan bangsa Israel?

2. Pernahkah Anda ”bernegosiasi” dengan Tuhan dalam doa?

 

 

Pokok Doa:

Kesabaran menanti jawaban doa.