Lukas 4:1-13

“Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”

(Luk. 4:12)

 

 

Adakah di antara kita yang belum pernah mengeluh mengenai berbagai pergumulan dalam hidup? Rasanya hampir semua orang pernah mengeluh tentang berbagai masalah yang dihadapinya. Selama kita hidup kita akan berhadapan dengan berbagai permasalahan kehidupan. Permasalahan memang tidak
mengenal latar belakang. Ia datang tanpa diundang, juga tanpa permisi.

 

Setelah berpuasa, Yesus mengalami pencobaan di padang gurun. Padang gurun dalam Perjanjian Lama disebut yeshimmon, yang berarti “tempat pembinasaan”. Nama ini sesuai dengan sifat dan situasi padang gurun yang tandus, kering, dan serbasulit. Orang yang berada di sana tanpa persiapan akan mengalami kesulitan, bahkan kebinasaan. Di padang gurun Yesus dicobai untuk memakai kuasa-Nya bagi kepentingan diri sendiri. Cobaan pertama terkait dengan kebutuhan dan kenikmatan yang diperoleh dengan cara tidak benar. Ini yang justru ditolak oleh Yesus. Godaan kedua tentang polularitas. Yesus menolak bukan karena kehormatan itu jelek, tetapi kalau kehormatan itu diperoleh dengan cara akrobatis, maka orang cenderung menjadi gila hormat. Godaan ketiga mengandung dua unsur: pertama, ajakan untuk menjual harga diri demi memperoleh kekuasaan; kedua, ajakan untuk berkompromi dengan kejahatan (dosa dan salah).

 

Youth, seperti Yesus, kita pun mengalami banyak godaan dalam kehidupan kita. Apakah kita berani bersikap seperti Yesus: tegas, tidak tawar-menawar, tidak berkompromi? Ataukah kita masih punya jalan lain? Kiranya hikmat Allah menuntun kita menang melawan godaan.

 

1. Mengapa godaan pertama untuk Yesus adalah mengubah batu menjadi roti?

2. Apa yang membuat kita kadang kesulitan melawan godaan dunia?

 

 

Pokok Doa:

Komitmen untuk hidup seturut kehendak Allah.