Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

(Amsal 17:17)

“Ki, semalam rumahku kebanjiran lagi, padahal baru saja kami pulang dari tempat pengungsian. Buku tugasku yang harus dikumpulkan hari ini kena banjir juga. Aku harus bagaimana, ya?” tanya Ani cemas kepada Kiki. “Kamu ceritakan saja yang sebenarnya kepada Bu Ita. Pasti beliau memakluminya,” saran Kiki kepada Ani. Ani pun menceritakan keadaannya kepada Bu Ita. Benar saja, Bu Ita dapat mengerti kesulitan yang dialami oleh Ani.

Adik-adik, apa yang biasanya kalian lakukan ketika ada teman yang mengalami kesulitan? Mari kita membaca Amsal 17:17! Penulis Kitab Amsal mengingatkan kita tentang ciri seorang sahabat sejati. Sahabat sejati selalu ada setiap saat. Ia menunjukkan kasihnya dalam keadaan senang maupun susah. Kiki sudah menunjukkan ciri seorang sahabat. Ia menjadi sahabat yang mendengarkan kesulitan Ani. Ia juga mau memberi saran yang baik. Bagaimana dengan kita?

Adik-adik, mari kita menunjukkan kasih kepada teman, khususnya saat mereka membutuhkan dukungan atau bantuan. 

Doa:

Bapa di Surga, tolonglah aku menjadi teman yang baik bagi temanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.