Efesus 1:9-14

… supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

(Efesus 1:12)

Seandainya kamu adalah murid Hogwarts dalam kisah Harry Potter, kira-kira kamu ingin masuk ke kelompok yang mana? Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, atau Slytherin? Tentu kelompok yang kamu pilih akan menjadi rumahmu selama sekolah di sana. Kalau berhasil menorehkan prestasi, maka kelompokmu mendapat poin. Demikian juga kalau ada anggota kelompok yang berbuat onar, maka poin kelompok akan dikurangi. Sikap dari masing-masing anggota akan berpengaruh pada kelompok itu.

Demikian juga yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen. Ketika ada seseorang yang beragama Kristen menjadi viral karena prestasi atau tindakan yang positif, orang banyak akan beranggapan bahwa semua orang Kristen memiliki potensi yang sama. Itu juga yang terjadi jika seorang pengikut Kristus melakukan hal yang membahayakan dan memalukan. Rasul Paulus mengingatkan bahwa kita sudah diselamatkan oleh Tuhan Yesus sehingga seluruh keberadaan kita ada dalam kasih-Nya. Apa yang kita perbuat akan menjadi gambaran tentang orang yang sudah diselamatkan oleh darah dan nyawa Kristus. Karena itu, sikap kita seharusnya adalah sikap yang memuliakan Tuhan.

Teens, sebuah ungkapan mengatakan, “Hidupmu adalah Alkitab yang terbuka.” Artinya, setiap orang yang mengenal kita juga akan mengenal Tuhan Yesus. Tentu ini menjadi sebuah pelajaran penting bagi kita untuk menjaga diri di dalam dunia. Sebelum melakukan sesuatu, pikirkan 3 hal ini: Apakah itu baik? Apakah itu benar? Apakah itu berguna? Mengapa demikian? Karena pikiran, perkataan, dan perbuatan kita dilihat oleh orang lain dan berdampak kepada sesama kita, bahkan kepada Tuhan. Nah, sekarang bagaimana kamu memperkenalkan Tuhan Yesus kepada orang lain? Yuk, kita perbaiki perilaku kita supaya orang mengenal Tuhan Yesus yang penuh kasih itu melalui sikap kita sehari-hari!