“Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”

(Mat. 6:27)

Zhang Junli, seorang wanita asal China bagian Utara, menderita rheumatoid arthritis sejak usia 6 tahun. Penyakitnya itu membuat sebagian besar anggota tubuhnya tidak dapat bergerak (lumpuh). Junli tidak patah semangat mesti pergerakannya terbatas. Ia suka melukis. Bahkan, ia memiliki toko online sendiri untuk menjual karya-karya lukisannya. Tak hanya itu, ia juga telah menulis tiga novel serta autobiografi (riwayat hidup) dirinya. Junli menunjukkan semangat, kerja keras, dan ketekunan. Ia ingin mendorong orang-orang yang berada dalam situasi yang sama dengan dirinya untuk tidak menyerah. Lebih baik menjadi bermakna daripada menangisi diri dan khawatir sepanjang hari.

Sahabat Lansia, kita diperhadapkan pada pilihan berani mengalahkan kekhawatiran atau hidup terkungkung dengan perasaan khawatir. Dalam Injil Matius, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa kekhawatiran itu tidak dapat memperpanjang umur kita, walau hanya sedetik. Kita perlu waspada agar semua hal yang belum terjadi di masa depan jangan membuat kita khawatir. Kekhawatiran yang berlebihan dapat mengganggu perjalanan kehidupan iman kita sebagai pengikut Kristus, bahkan juga
kesehatan mental dan fisik kita. Mari menempatkan kekhawatiran pada porsi yang tepat.

DOA:

Tuhan, kami ingin menyerahkan segala kekhawatiran kami kepada-Mu. Kiranya kami menjadi pribadi yang lebih kuat. Amin.