Efesus 4:25-32

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

(Efesus 4:29)

Suatu iklan produk detergen mengatakan bahwa berani kotor itu baik. Tujuannya mendukung anak-anak bermain dan beraktivitas lainnya tanpa harus khawatir noda di pakaian tidak akan hilang. Berbeda dengan iklan detergen ini, dalam hidup banyak hal yang kotor yang tidak baik untuk dilakukan. Salah satunya adalah berkata-kata kotor.

Entah mengapa banyak orang yang mudah sekali mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan, penuh kebencian (hate speech ), bahkan menyakiti orang lain. Kata-kata ini bisa berdampak jangka panjang, lo ! Ada banyak orang yang menjadi mudah putus asa karena sering diejek “enggak bisa apa-apa”. Bahkan, ada yang sampai menyakiti diri sendiri karena pernah disebut “manusia tidak berguna”. Tidak sedikit pula yang merasa rendah diri karena bentuk fisiknya yang berbeda diejek dan ditertawakan orang. Semua ini dikarenakan kata-kata yang sering kali terlontar begitu saja, tanpa direncanakan, tetapi justru menimbulkan dampak yang sangat fatal. Karena itu, enggak heran kalau Paulus juga mengingatkan untuk menjaga kata-kata. Menjadi pengikut Kristus yang sudah ditebus dari dosa tidak membuat kita punya kuasa untuk mengatakan hal yang kotor dan tidak baik untuk orang lain. Seharusnya, kita menjadi pelopor untuk menggunakan kata-kata yang positif, membangun, dan mendatangkan sukacita bagi yang mendengarnya.

Teens, hal ini juga berlaku di media sosial. Setiap kata yang diketik memiliki dampak. Apalagi sekarang ini penggunaan media sosial diawasi ketat oleh pemerintah. Berhati-hatilah agar kita tidak terkena kasus hukum karena katakata di media sosial. Ingatlah nasihat Paulus agar kita mempergunakan kata-kata yang baik, “… supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.” Yuk, biasakan diri dari sekarang!