2
Nov

BERSYUKUR DI TENGAH KESULITAN HIDUP

Habakuk 3:17-19

Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

(Hab. 3:18)

 

 

Sepanjang hidupnya, ia menderita akibat rupa-rupa penyakit. Usia 28 tahun, pendengarannya mulai berkurang. Usia 44 tahun, ia tuli. Usia bertambah, beberapa penyakit lain pun hinggap. Walau mengarang banyak karya musik, ia miskin. Ia pernah diminta oleh raja untuk mengarang lagu, tetapi tidak dibayar. Usia 54 tahun, ia tuli total dan sakit-sakitan. Walau hampir hilang harapan, ia bersyukur atas penyertaan dan kekuatan dari Tuhan. Ia ungkapkan syukurnya lewat gubahan musik yang fenomenal dalam Kidung Jemaat nomor 3, ”Kami Puji Dengan Riang”. Ya, ia adalah Ludwig von Beethoven.

 

Dalam kegentarannya akan keagungan Tuhan, Habakuk memanjatkan doa sekaligus pernyataan keyakinan imannya kepada Tuhan. Ia mengungkapkan kondisi umat Allah pada zamannya yang tak mengenakkan: mulai dari pohon ara tidak berbunga, ladang tidak menghasilkan bahan makanan, hingga lembu sapi tidak ada dalam kandang (Hab. 3:17). Atas keadaan ini, Habakuk justru merespons dengan ungkapan syukur, pujian, dan sorak-sorai kepada Allah yang menjadi kekuatan dan penyelamat umat-Nya. Kondisi sulit tak membuatnya lupa mensyukuri penyertaan dan kekuatan Tuhan yang jauh lebih besar melampaui semua kesulitan hidup.

 

Youth, dalam hidup ini pasti ada suka-duka, baik-buruk, susah-senang. Kisah Beethoven dan Habakuk mengingatkan sekaligus mengajak kita untuk tetap mampu bersyukur bukan hanya saat keadaan serbabaik, melainkan juga saat kondisi sulit. Mengapa? Sebab, Allah tidak pernah meninggalkan kita. Justru saat menghadapi segala kesulitan, Allah memberi kekuatan kepada kita.

 

 

1. Mengapa Habakuk tetap mampu mengucap syukur di tengah kesulitan hidup?

2. Kesulitan hidup paling berat apakah yang sampai membuat hidup Anda benar-benar terpuruk?

 

 

Pokok Doa:

Mampu mengucap syukur dalam segala hal.

Multiple Ajax Calendar

November 2022
S M T W T F S
« Oct   Dec »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama