Daniel 9:15-19

“… seperti pada hari ini, kami telah berbuat dosa, kami telah berlaku fasik.”

(Dan. 9:15)

 

 

Setiap orang tidak luput dari kesalahan. Sayangnya, semua orang cenderung luput mengakui kesalahan. Hal ini sering kali terjadi karena tidak seorang pun mampu memprediksi respons dan konsekuensi yang akan diterimanya. Akibatnya, mengakui kesalahan menjadi hal yang sering dihindari untuk dilakukan. Padahal, mengakui kesalahan adalah pintu masuk untuk memperbaiki relasi dan membarui diri menjadi lebih baik.

 

Teks Alkitab kali ini berbicara tentang permohonan Daniel bagi pemulihan Yerusalem. Fakta bahwa nenek moyang Israel melakukan kesalahan dan berdampak pada penghukuman bagi Yerusalem membuat Daniel menghubungkan dirinya dengan umat untuk menghadap Tuhan dan mengaku dosa. Hal ini ia lakukan bukan karena jasa-jasa umat, melainkan karena kepercayaannya kepada Allah. Allah yang ia sembah dan muliakan bukanlah sosok yang bengis dan yang membiarkan umat-Nya binasa karena dosa. Dalam relasinya dengan Allah, Daniel meyakini bahwa pada-Nya ada kasih sayang dan pengampunan. Itulah sebabnya Daniel menaikkan doa permohonan kepada Allah agar Yerusalem dan umat-Nya diampuni. Dengan demikian, mereka tidak menjadi cela, tetapi membuat nama Allah kian masyhur dan mulia.

 

Youth, jika saat ini kita melakukan kesalahan, datanglah menghadap Tuhan dan akuilah. Biarlah melalui pengakuan itu, kasih sayang dan pengampunan-Nya dianugerahkan sehingga hidup dan relasi kita dengan Tuhan dan sesama dipulihkan, bahkan dibarui oleh-Nya. Tuhan mau agar hidup kita tidak menjadi cela, tetapi selalu memuliakan nama-Nya di mana pun kita berada.

 

1. Mengapa Daniel mengaku dosa kepada Tuhan?

2. Apa saja hal positif dari tindakan mengakui kesalahan?

 

Pokok Doa:

Berani mengakui kesalahan dan memohon pengampunan.