24
Nov

MENGAPA HARUS MENGHUKUM?

Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?”

(Kej. 50:19)

 

 

Christian Endeavor menggambarkan pengampunan melalui percakapan seorang tante dengan keponakannya yang berkelakuan baik pada minggu itu. Keponakan tersebut meminta pengakuan kepada tantenya bahwa di minggu itu ia berkelakuan baik. Si tante menjawab, “Ya, saya tahu kelakuanmu baik minggu ini, tetapi jangan lupa minggu lalu kelakuanmu sangat buruk.” Si bocah berteriak, “Tante sama sekali tidak seperti Tuhan. Tuhan mengampuni. Tuhan tidak mengungkit kembali kesalahan kita sebelumnya.”

 

Sobat Lansia yang dikasihi Kristus, Yusuf sejak remaja diperlakukan secara buruk oleh saudara-saudaranya. Ia berjumpa kembali dengan saudara-saudaranya pada saat ia berkuasa sebagai tangan kanan Firaun. Amat wajar jika mereka takut Yusuf akan membalas dendam. Namun, Yusuf menegaskan bahwa ia bukanlah Allah dan tidak pernah ingin menghukum mereka. Ia tidak memelihara kepahitan hati, melainkan dengan sabar memberi dirinya untuk dipakai menjadi alat berkat dalam tangan Tuhan. Apakah kita dengan rendah hati berlaku seperti Yusuf? Seburuk apa pun kelakuan orang terhadap kita, mari bersikap sabar mengikuti tuntunan dan rencana Tuhan yang baik bagi hidup kita.

 

 

DOA:

Tuhan, tolonglah kami dengan kasih pengampunan-Mu. Ajari kami kerendahan hati untuk mengimani rancangan Tuhan yang baik dalam hidup kami sehingga kami tidak terjebak dalam kepahitan hati. Amin.

Multiple Ajax Calendar

November 2022
S M T W T F S
« Oct   Dec »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama