Yeremia 30:1-17

“Sebab Aku menyertai engkau, demikianlah firman TUHAN, untuk menyelamatkan engkau ….”

(Yer. 30:11a)

 

 

Sebuah pepatah dalam filosofi Ubuntu dari Afrika menyatakan, “Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Jika ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama.” Ini menunjukkan bahwa tujuan perjalanan turut menentukan dengan siapa dan bagaimana seseorang menjalani hidup. Berjalan sendiri mampu membuat kita cepat mencapai tujuan karena tak ada orang lain yang perlu ditunggu. Berjalan bersama membuat kita sanggup berjalan jauh karena ada teman yang saling menguatkan.

 

Yeremia 30:1-17 menggambarkan anugerah besar bagi bangsa Israel karena Tuhan Allah mau berjalan bersama dengan mereka. Meskipun bangsa Israel sering kali enggan berjalan bersama dengan Allah dan akhirnya menderita dalam pembuangan, Allah terus menunjukkan kesetiaan-Nya. Allah menunjukkan belas kasih-Nya bagi Israel dan berjanji menyelamatkan serta memulihkan mereka dari penderitaan hebat yang dirasakan. Ini merupakan kesempatan besar bagi bangsa Israel agar mereka yang mau dipulihkan, juga mau memberi diri dan setia berjalan bersama dengan Allah.

 

Youth, hari ini kita belajar tentang kasih Tuhan yang tak terbatas meskipun manusia sering kali terbatas dan membatasi diri untuk mengasihi-Nya. Kita diingatkan bahwa Tuhan tak sekadar menunjukkan jalan. Ia senantiasa berjalan bersama dengan umat-Nya. Janji penyertaan-Nya senantiasa diwujudnyatakan sekalipun manusia sering kali gagal memenuhi janjinya. Sambil mengingat pepatah Afrika tadi, kita pun dapat menyatakan, “Jika ingin berjalan dalam ketenteraman dan kedamaian, berjalanlah bersama dengan Tuhan.”

 

1. Apa janji Allah bagi umat Israel?

2. Bagaimana seharusnya kita merespons cinta kasih dan pemulihan dari Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Bersedia dan mau setia menjalani hidup sesuai kehendak Tuhan.