Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.

(Kej. 9:13)

Sobat Lansia yang dikasihi Kristus, sekitar dua puluh tahun yang lalu, bersama dengan tim Lembaga Alkitab Indonesia, kami melakukan perjalanan ke Tanabanas, Sumba. Kami membutuhkan waktu lima jam dari Waikabubak untuk memasuki Tanabanas, tempat awal masuknya kekristenan di Sumba. Jalanan berbatu kasar yang diapit bukit kapur dan jurang membuat kami gelisah. Terlebih saat hujan turun mengiringi perjalanan pulang kami. Bukit batu itu bisa saja longsor dan jalanan menjadi tak dapat dilewati. Dalam keadaan lelah dan ketakutan, tiba-tiba kami melihat pelangi muncul dari dasar jurang ke langit. Alangkah indahnya pengalaman tersebut. Pelangi itu mengingatkan akan perjanjian selamat Allah yang diberikan kepada Nuh sesudah air bah.

Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah kita juga mengalami pelangi kasih-Nya saat kita menjalani kehidupan yang menggelisahkan dan kadang menakutkan? Janji Tuhan selalu terbukti mendampingi kita, seperti janji-Nya kepada Nuh. Bahwa Tuhan dalam kasih-Nya menaruh janji selamat bagi yang hidup setia dan benar. Seperti yang dinyatakan Corrie Ten Boom, “Jangan pernah takut memercayakan masa depan yang tidak kita ketahui kepada Allah yang kita kenal.” 

DOA:

Tuhan, tolonglah kami untuk terus memercayakan hari esok kami ke dalam kasih setia Tuhan. Amin.