Mazmur 124

Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

(Mzm. 124:8)

 

 

Kita tidak dapat menyangkal bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sejak awal tahun 2020 sangat menyita perhatian, menguras energi, serta menyakitkan lahir dan batin. Banyak orang yang mengalami kesulitan secara finansial, yang kehilangan pekerjaan, dan yang kehilangan nyawa sanak saudara. Pergumulan hidup kian pelik. Pada akhirnya, kita tiba pada satu kesadaran bahwa kini pertolongan kita hanya berasal dari Tuhan. Siapa yang mampu menghentikan badai virus yang tak kunjung selesai ini, kecuali Tuhan, pemilik langit dan bumi?

 

Hal ini pula yang dialami oleh pemazmur ketika ia diperhadapkan pada ancaman hidup yang menimbulkan ketakutan, kekhawatiran, dan keputusasaan. Dalam nyanyian ini terungkap bahwa ancaman itu datang dari segala arah. Dikatakan ada bangsa yang berniat menelan mereka hidup-hidup (Mzm. 124:3). Bahkan, unsur alam, yaitu air turut mengancam akan menghanyutkan dan menenggelamkan mereka (Mzm. 124:4). Dalam situasi terjepit seperti itu pemazmur kemudian menyadari bahwa ia membutuhkan pertolongan Tuhan. Pujian ini dinyanyikan dalam suatu kerinduan dan keyakinan bahwa meski terjepit dan terancam, Tuhan adalah penolongku.

 

Youth, kerinduan kita saat ini sama seperti pemazmur. Kepada siapakah kita mencari pertolongan kalau bukan kepada Tuhan pemilik kehidupan, alam semesta, dan segala isinya? Masalah demi masalah akan makin menyingkapkan seberapa besar kita percaya bahwa Tuhan ada dan sanggup menolong. Bila keyakinan itu ada, biarlah hati dan mulut kita tetap memuji Allah.

 

1. Apa yang diyakini oleh pemazmur sehingga ia mampu menghadapi ancaman?

2. Bagaimana firman Tuhan ini menghibur dan menguatkan Anda? 

 

 

Pokok Doa:

Tetap menyakini bahwa Tuhan yang sanggup menolongku.