Yosua 9:1-27

“Mengapa kamu menipu kami dengan berkata: Kami ini tinggal sangat jauh dari pada kamu, padahal kamu diam di tengah-tengah kami?”

(Yosua 9:22)

Ada orang-orang yang mencari keuntungan pribadi dengan menipu orang lain. Contohnya, modus penipuan dan perampokan yang dilakukan oleh orang yang berpura-pura sedang mengalami kesulitan hidup, lalu berpura-pura mencari pekerjaan. Contoh lain, orang yang berpura-pura menjadi petugas pencatat meteran air atau listrik, lalu mencuri saat pemilik rumah lengah. Penipuan semacam ini menjadi pengalaman yang membuat kita terkadang sulit untuk memercayai orang lain.

Bangsa Israel yang dipimpin Yosua juga pernah mengalami pahitnya dan sakitnya ditipu. Penduduk negeri Gibeon menipu bangsa Israel dengan berpura-pura menjadi orang asing dari negeri jauh yang miskin. Mereka memuat karungkarung tua dan kantong-kantong anggur yang buruk di atas keledai mereka. Mereka berpura-pura menyiapkan roti yang sudah kering dan berjamur sebagai bekal mereka. Bahkan, mereka menggunakan pakaian compang-camping untuk mengelabui bangsa Israel yang berprinsip untuk tidak menganiaya para pengembara asing yang miskin. Namun, pada akhirnya, kebohongan itu terungkap. Bangsa Israel akhirnya mengetahui bahwa mereka bukanlah orang asing yang mengembara, melainkan penduduk yang tinggal tidak jauh dari situ. Orang Gibeon pun harus mempertanggungjawabkan penipuan mereka di hadapan seluruh umat.

Teens, menggunakan rasa kasihan dari orang lain dan memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi sangatlah tidak baik. Itu dapat menimbulkan luka yang dalam di hati orang yang tertipu. Karena itu, janganlah melakukannya pada orang lain. Sebaliknya, ketika kita sedang mengalami rasa sakit karena ditipu, percayalah, bahwa Tuhan akan menyingkapkan segala sesuatunya seperti terang di siang hari. Dalam janji inilah, kita akan menemukan damai sejahtera dalam hidup kita sehari-hari.