Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu ….

(Mat. 27:59-60)

Apakah gereja tempat kita beribadah merayakan Sabtu Sunyi? Ya, peringatan atau perayaan Sabtu Sunyi berlangsung setelah Jumat Agung dan sebelum Minggu Paskah. Sebuah peringatan atau perayaan yang sebenarnya tak kalah pentingnya dengan dua hari raya umat Kristen yang mengapitnya. Sabtu Sunyi adalah pengingat bahwa kita hidup di antara apa yang ada di depan mata dan janji Tuhan yang akan tergenapi. Di Jumat Agung Kristus mengurbankan hidupnya, sedangkan di Minggu Paskah Kristus dibangkitkan sesuai dengan janji-Nya. Sabtu Sunyi adalah pengingat bahwa kita hidup di antara apa yang terjadi dan apa yang Tuhan akan kerjakan.

Sahabat Lansia, meratapi apa yang telah terjadi sering kali tak terhindarkan. Namun, orang percaya juga hidup dalam pengharapan akan janji Tuhan. Tak boleh ratapan itu memenuhi hati dan pikiran, seolah tidak lagi ada harapan. Kita harus berjuang untuk menanti harapan itu menjadi kenyataan. Mungkin ada yang sedang bergumul dengan masalah kesehatan, keuangan dan relasi. Jangan hanya meratap, mulailah berharap pada janji Tuhan. Di dalam diam dan iman kita menanti janji Tuhan tergenapi atas kehidupan kita. Jangan menyerah, masih ada dan selalu ada pengharapan bagi mereka yang percaya kepada janji-Nya.

DOA:

Tuhan, kami mohon kekuatan untuk berharap pada-Mu, dan bukan hanya meratap. Amin.