Mazmur 121

Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

(Mazmur 121:1-2)

Salah satu hal paling berat di dalam relasi kita dengan orang lain adalah saat kita merasa sudah melakukan yang terbaik, tetapi tetap saja kita ditinggalkan atau diabaikan. Contohnya, saat kerja kelompok. Bisa saja tidak ada yang mau sekelompok dengan kamu yang biasa-biasa saja. Anak-anak yang populer hanya mau sekelompok dengan anak-anak yang juga populer. Anak-anak yang pintar hanya mau bersama dengan anak-anak yang juga pintar. Dalam pergaulan pun demikian. Ketika seorang remaja tidak tampil cantik atau keren, jarang ada yang mau berteman dengannya.

Hal-hal seperti itu nyata terjadi di sekitar kita. Bisa jadi kita merasa down karena situasi itu. Tidak punya teman atau tersingkir pelan-pelan dari pergaulan teman sebaya tentu tidak menyenangkan sama sekali. Namun, sebagai orang percaya, kita harus ingat: Saat kita hidup dalam kondisi yang menyesakkan seperti itu, datanglah kepada Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Kita tidak perlu memaksakan diri untuk tampil seperti orang-orang di sekitar kita. Kita tidak perlu mencari perhatian dari teman-teman kita hanya agar diri kita diterima. Justru dalam situasi ini, yang kita perlukan hanyalah mendekat kepada Tuhan dan memercayai akan rencana Tuhan bagi diri kita. Pemazmur sudah menggambarkan dengan begitu gamblang mengenai siapa Tuhan yang ia percayai, siapa Tuhan yang akan memberinya pertolongan: Tuhan pencipta semesta. Ia tidak akan membiarkan kaki kita goyah karena Ia adalah penjaga kita.

Teens, kita juga memiliki Tuhan yang sama seperti yang pemazmur gambarkan. Kita juga meyakini bahwa Tuhan terus mengasihi dan bersedia menolong kita. Jangan khawatir! Tuhan pasti menolong kita saat kita merasa left behind alias ditinggalkan, sendirian, dan tak punya teman.