Mazmur 30

Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka ….

(Mzm. 30:12)

 

 

“Suka dan derita bergantian memperkuat imanku.” Ini adalah kutipan lirik lagu berjudul “Kekuatan Serta Penghiburan” dalam Kidung Jemaat nomor 332. Ada sebagian orang berpikir bahwa kehidupan orang-orang percaya lepas bebas dari penderitaan. Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Kehidupan orang-orang percaya tidak lepas bebas dari derita dan beban. Dalam derita, respons yang umumnya ditunjukkan oleh sebagian orang adalah menarik diri dari keluarga, teman-teman, dan persekutuan.

 

Dalam Mazmur 30 pemazmur dengan sangat indah menuliskan bait demi bait puji-pujian kepada Tuhan yang telah memulihkannya dari penderitaan yang sangat menekan (Mzm. 30:2-4). Pemazmur tidak menyimpan pengalaman eksistensialnya bersama Tuhan seorang diri. Ia mengajak orang-orang turut memuji Tuhan. Sebab, ia menyadari bahwa bukan hanya dirinya sendiri yang mengalami rupa-rupa penderitaan. Ia mengajak orang-orang memuji Tuhan. Bagi mereka yang merasa tertekan karena dosa-dosa mereka, pemazmur menyatakan, “Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati” (Mzm. 30:6). Pemazmur bahkan mengalami bagaimana Tuhan mengubah ratapan dan deritanya menjadi tari-tarian sukacita (Mzm. 30:12).

 

Youth, adakah di antara kita yang saat ini sedang dirundung derita sehingga kita menjauh dari persekutuan? Tuhan tidak membiarkan kita sendirian. Tuhan justru hadir beserta dengan kita. Dalam duka pun, kita menemukan Tuhan yang mengasah dan memperkuat iman. Karena itu, marilah kita menarikan sukacita atas kesetiaan Tuhan.

 

1. Apa yang pemazmur alami bersama Tuhan ketika mengalami penderitaan?

2. Apa yang sebaiknya kita lakukan ketika merasa penat seorang diri karena beban penderitaan?

 

 

Pokok Doa:

Memohon hati yang bersyukur atas kesetiaan Tuhan.