Wahyu 2:8-11

“Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”

(Why. 2:10)

 

 

Sebagai salah satu kitab dalam Alkitab, Kitab Wahyu memiliki daya tarik tersendiri. Daya tarik kitab Wahyu ialah kaya akan bahasa simbol dan terkesan penuh teka-teki. Kitab Wahyu pun kerap diperlakukan seperti buku ramalan. Namun, kita perlu membaca Kitab Wahyu secara tepat agar tidak kehilangan pesan yang ada di dalamnya.

 

Kitab Wahyu adalah tulisan apokaliptik Kristen yang ditulis oleh Yohanes di Pulau Patmos. Banyak gambaran dalam Kitab Wahyu berasal dari Kitab Daniel dan dari para nabi Perjanjian Lama. Baik Kitab Daniel maupun Kitab Wahyu ditujukan kepada jemaat yang menderita penganiayaan. Dalam Wahyu 2:8-11 dituliskan tentang kondisi penderitaan yang dialami oleh jemaat di Smirna. Smirna adalah kota di sebelah utara Efesus yang mempunyai sejumlah besar penduduk Yahudi. Pada masa itu terjadi konflik antara Yahudi dan Kristen. Walau demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa penyebab tunggal penderitaan jemaat pada waktu itu karena orang-orang Yahudi. Penderitaan yang dialami oleh jemaat tidak membuat iman jemaat menjadi lemah (Why. 2:9). Jemaat di Smirna diajak agar tetap teguh dalam iman sebab penderitaan masih akan menanti mereka. Jemaat diajak untuk terus setia dan mereka akan beroleh mahkota kehidupan, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Why. 2:10).

 

Youth, kita diajak berjuang untuk kebenaran dalam ketaatan kepada Kritus. Kristus meminta kita tetap setia. Mahkota kehidupan dikaruniakan kepada kita yang setia mengikut Kristus

 

1. Apakah buah dari ketaatan dan kesetiaan jemaat di Smirna dalam mengikut Kristus?

2. Apakah buah dari kesediaan berjuang dalam ketaatan kepada Kristus?

 

 

Pokok Doa:

Memohon keberanian dan kesetiaan taat kepada Kristus.