TAK BERPIKIR RASIONAL
… setiap orang sedikit-dikitnya mengumpulkan sepuluh homer -, kemudian mereka menyebarkannya lebar-lebar sekeliling tempat perkemahan.
(Bil. 11:32)
Bapak X adalah seorang pengusaha yang sukses. Kesuksesan itu membuatnya berbangga, juga menepuk dada. Perlahan tetapi pasti, bukan hanya kesombongan, keserakahan juga mulai bertakhta di hatinya. Akibat membabi buta mengejar keuntungan, Bapak X kehilangan nalar sehatnya. Ia berinvestasi pada sesuatu yang ternyata malah menjebloskannya pada kerugian yang besar.
Sahabat Lansia, orang Israel, karena dikuasai keserakahan, tidak dapat berpikir rasional. Alih-alih menikmati dua atau tiga burung puyuh, mereka mengumpulkan sepuluh homer. Satu homer adalah senilai 360 liter, maka sepuluh homer berarti 3600 liter. Entah berapa ribu atau puluhan ribu buruh puyuh untuk memenuhi kapasitas 3600 liter yang barangkali seukuran tandon air di rumah kita. Bagaimana memelihara buruh puyuh di tengah padang gurun? Tentu susah dan bahkan mustahil, bukan? Itulah keserakahan yang menyebabkan kita tak lagi bisa berpikir rasional. Keinginan meraih lebih banyak yang malah kemudian menjebloskan dalam kerugian. Banyak bukan, orang yang kehilangan tabungan karena investasi menggiurkan, tetapi sebenarnya tak masuk akal? Mari kita kawal hati ini dari bahaya keserakahan dengan hati yang penuh ucapan syukur.
DOA:
Tuhan, jagalah hati kami dari keserakahan yang menyebabkan kami tidak dapat berpikir rasional. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama