Ester 7:1-10

Lalu jawab Ester: “Penganiaya dan musuh itu, ialah Haman, orang jahat ini!”

(Est. 7:6)

 

 

Dalam setiap posisi, jabatan, dan wewenang yang diemban oleh setiap orang terdapat juga tanggung jawab yang harus dipikul. Mau menerima jabatan, posisi, dan wewenang, maka orang tersebut harus mau memikul tanggung jawab. Jika tidak mau memikul tanggung jawab, maka orang tersebut belum cukup dewasa untuk mengemban wewenang dan jabatan.

 

Ester diangkat sebagai ratu untuk menggantikan Wasti. Mordekhai berada di balik proses dipilihnya Ester sebagai ratu (Est. 2:1-18). Mordekhai mempersiapkan Ester sebagai ratu, bukan sekadar untuk mendapatkan jabatan sebagai ratu. Ester yang adalah orang Yahudi memiliki tugas sebagai ratu. Salah satu peran Ester adalah menggagalkan upaya Haman menghabisi orang Yahudi (Est. 7:1-10). Dalam Ester 3 dituliskan betapa Haman sangat membenci Mordekhai yang tidak tunduk berlutut kepada Haman. Haman meluapkan kemarahannya dengan menyusun rencana membunuh semua orang Yahudi. Mordekhai meminta Ester membantu upaya penggagalan rencana Haman membunuh orang Yahudi dengan menggunakan titah raja sebagai dasar hukum melakukan pemusnahan semua orang Yahudi (Est. 3:8-10). Ratu Ester mengatakan kepada Raja Ahasyweros dalam perjamuan yang dirancang Ester bahwa Haman adalah orang Jahat (Est. 7:6).

 

Youth, Tuhan bersama dengan orang-orang yang menyadari bahwa dalam setiap posisi, jabatan, dan wewenang, ada tanggung jawab. Karena itu, ketika kita menerima wewenang dan jabatan dalam pekerjaan, baiklah kita bertanya, “Tanggung jawab apa yang harus saya pikul? Apa yang Tuhan inginkan?”

 

1. Mengapa Mordekhai mempersiapkan Ester menjadi ratu?

2. Bagaimana kita memaknai posisi, jabatan, dan wewenang yang dipercayakan kepada kita?

 

 

Pokok Doa:

Kesadaran memikul tanggung jawab.