DARI MANAKAH PERTOLONGANKU?
Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
(Mzm. 121:1)
Suatu kali saya membawa rombongan untuk menikmati pegunungan. Udara sejuk dan pemandangan yang indah membuat orang berdecak kagum dan memuji kebesaran Tuhan. Tak lama kemudian, mereka sibuk mengambil gambar pemandangan dan gambar diri mereka dengan latar belakang pemandangan yang indah. Pemandangan yang indah selalu menghasilkan decak kagum.
Sahabat Lansia, pemazmur bersikap berbeda ketika melihat pemandangan pegunungan. Di hadapan pegunungan yang terhampar dalam perjalanan ke Yerusalem, pemazmur justru berseru, “Dari manakah akan datang pertolonganku?” Mengapa demikian? Sebab, dalam pengalaman pemazmur ketika berziarah menuju Yerusalem, ada banyak perampok yang memanfaatkan pegunungan itu untuk bersembunyi dan tiba-tiba menyergap siapa saja yang lewat. Pemazmur menyadari bahaya ini dan memohon pertolongan Tuhan di dalam perjalanannya. Ya, perjalanan hidup kadang kala juga mempunyai aspek yang tak terduga. Ada bahaya yang bisa tiba-tiba menyergap diri kita. Marilah kita arahkan pandangan pada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sehingga kaki kita tak akan goyah ketika melangkah. Jalani perjalanan hidup dengan mata yang tertuju pada kehadiran Tuhan di tengah segala bahaya yang ada.
DOA:
Tuhan, sertailah perjalanan kehidupan kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama