KE MANA PENYESALAN MEMBAWA KITA? (1)
Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
(Mat. 27:5)
Saya jarang sekali mengenal seseorang dengan nama Yudas. Rasanya tidak ada atau sedikit sekali orangtua yang menamai anaknya Yudas. Nama ini identik dengan Yudas Iskariot yang adalah seorang pengkhianat. Ia menjual Yesus dengan harga seorang budak, walau kemudian menyesali tindakannya dan memilih untuk bunuh diri. Tragis. Yudas yang memulai perjalanan yang baik bersama Kristus mesti berakhir dengan kematian dengan cara yang memalukan.
Sahabat Lansia, melakukan kesalahan adalah hal yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Saya rasa kita pernah melakukan pelbagai kesalahan dalam hidup ini. Satu hal yang membedakannya adalah: bagaimana kita bersikap setelah tahu bahwa perbuatan kita adalah salah? Apakah kita memilih untuk bertanggung jawab atau melarikan diri dari tanggung jawab? Kisah Yudas adalah sebuah peringatan agar kita tidak melarikan diri dari tanggung jawab lewat bunuh diri. Mari kita periksa perilaku kita. Jika ada kesalahan, maka kita upayakan untuk bertanggung jawab dengan memperbaikinya. Mari mengakuinya di hadapan Tuhan dan memohon pengampunan-Nya. Tuhan selalu bersedia memberikan kesempatan kedua. Maka, janganlah kita berpikir untuk mengakhiri kehidupan kita sendiri.
DOA:
Tuhan, ajarlah kami memeriksa perilaku kami dan bertanggung jawab atas perbuatan kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama