SIAP MEMIKUL SALIB
Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.
(Markus 15:20b)
Kak Kiddy meminta Didi untuk bermain drama pada perayaan Paskah. Perannya sebagai Tuhan Yesus. Salah satu tugasnya adalah memikul kayu salib dari luar gedung gereja sampai ke ruang kebaktian. Didi senang dengan perannya. Namun, Didi terkejut, ternyata kayu salib itu berat. Didi langsung ingat salib Tuhan Yesus yang tentu sangat berat. Didi merasa terharu akan kasih Tuhan Yesus kepada manusia.
Adik-adik, mari kita baca Markus 15:20b-26! Tuhan Yesus memikul kayu salib setelah Ia diadili. Kayu salib itu besar dan berat. Saat itu, Tuhan Yesus sudah lemah setelah dicambuk dan dipukul. Dalam perjalanan menuju Golgota lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene. Ia dipaksa untuk memikul salib Tuhan Yesus. Simon pun memikul salib Tuhan Yesus sampai tiba di Golgota.
Adik-adik, kayu salib adalah lambang penderitaan. Sebagai murid Tuhan Yesus, kita harus siap memikul salib atau menderita. Menderita demi apa? Bukan demi kejahatan, melainkan demi melakukan hal baik dan benar.
Doa:
Bapa di Surga, berilah aku kekuatan untuk memikul salib demi melakukan hal baik dan benar. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama