Amsal 27:5-6

Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.

(Amsal 27:6)

Apakah kamu pernah menegur kawanmu yang menyontek saat ujian? Apakah yang kamu rasakan saat menegurnya? Tidak nyaman, kan? Tak heran banyak orang tidak berani untuk menegur kawannya yang melakukan kesalahan dan memilih untuk membiarkannya. Bahkan, ada yang malah memuji-muji keberanian si pencontek dan justru mengejek mereka yang lain yang memilih jujur dalam ujian.

Amsal 27:5-6 mengajarkan kepada kita sebuah gambaran sederhana tentang kawan yang sungguh-sungguh baik dan lawan yang berpura-pura baik. Seorang kawan akan berani menegur dan mengarahkan kita agar kita memiliki hidup benar di hadapan Allah. Seorang lawan akan melakukan hal yang sebaliknya: Saat kita berjalan di jalan yang salah, tak akan ada teguran atau pukulan darinya agar kita kembali ke jalan Tuhan. Justru ia bersukacita dan memuji-muji kita saat kita akhirnya jatuh dalam dosa. Lalu, ia akan meninggalkan kita saat kita menderita karena kesalahan kita.

Teens, kita harus mulai dari diri kita sendiri untuk menjadi seorang kawan yang baik. Tidak usah menjadi penjilat dan pengkhianat. Beranilah untuk menegur kawan yang jatuh ke dalam dosa. Mungkin saja ada kawan yang akan memusuhi dan membenci kita ketika kita menegurnya atas kesalahan yang diperbuatnya. Namun, yakinlah kalau pada saatnya ia akan mengakui bahwa kita adalah kawan yang baik, mengasihinya, dan berintegritas. Kawan yang setia dan berani menegur itu langka dan akan dicari serta dipercayai orang. Sebaliknya, bukan hanya berani menegur, kita juga harus berani ditegur saat kita bersalah. Berdoalah dan mintalah pertolongan Tuhan agar Ia menunjukkan orang-orang yang sungguh-sungguh menjadi kawan yang mau menegur kita apabila kita bersalah. Jangan khawatir! Tuhan pasti menolong kita.