HIDUP KITA HARUS BERBUAH
Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
(Matius 21:19)
Pohon mangga Tante Tuti selalu berbuah banyak. Tante Tuti pun senang membagikan buah mangga itu kepada tetangganya. Kiki dan Didi selalu dapat kiriman buah mangga dari Tante Tuti. Tante Tuti dengan pohon mangganya itu telah menjadi saluran berkat bagi banyak orang di sekitarnya.
Adik-adik, yuk kita membaca Matius 21:18-22! Tuhan Yesus mendekati sebatang pohon ara saat merasa lapar. Ia berharap bisa menemukan buahnya. Namun, tidak ada satu buah pun pada pohon itu. Daunnya banyak, tetapi buahnya tidak ada. Pohon ara itu dianggap percuma tumbuh. Tuhan Yesus lalu berkata, “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya.” Pada saat itu juga keringlah pohon ara itu. Ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa hidup kita harus berbuah dan menjadi berkat.
Adik-adik, hidup kita seperti pohon. Kita harus berbuah. Berbuah dalam sifat-sifat yang baik seperti sifat buah Roh dalam Galatia 5:22-23. Jika hidup kita berbuah, maka kita akan menjadi berkat bagi orang lain.
Doa:
Bapa di Surga, aku mau hidupku berbuah dan menjadi berkat bagi sesama. Tolonglah aku ya, Bapa. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama