1 Samuel 17:19-32

“Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.”

(1Sam. 17:32)

 

 

“Underdog” adalah salah satu judul lagu yang dinyanyikan oleh Alicia Keys. Lagu tersebut memiliki pesan yang kuat tentang semangat orang-orang yang berasal dari “kelas bawah”, yang bukan siapa-siapa, yang tidak terkenal, tetapi yang juga memiliki semangat juang tinggi untuk meraih mimpi dan cita-cita.

 

Kisah Daud melawan Goliat adalah salah satu kisah yang sangat inspiratif. Goliat adalah pendekar dari tentara Filistin yang dikenal sangat kuat. Pada ayat 4-7 digambarkan betapa sangat tinggi dan kekarnya tubuh Goliat. Goliat menantang barisan Israel. Ia berkata, “Berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang” (1Sam. 17:10). Saul dan segenap orang Israel menjadi sangat cemas dan ketakutan. Daud tampil dan berkata kepada Saul, “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Namun, Saul mengatakan bahwa Daud masih muda, sedangkan Goliat sejak masa muda telah menjadi prajurit. Mengapa Daud tampak tidak tawar hati melawan Goliat meskipun ia masih muda? Apakah Daud tidak melihat jurang perbedaan antara dirinya dan Goliat? Daud tidak hanya melihat keperkasaan dan kemampuan Goliat, tetapi ia juga melihat kemampuannya sebagai gembala yang terbiasa menghadapi tantangan untuk melindungi domba-dombanya (1Sam. 17:34).

 

Youth, dalam hidup kita kerap menghadapi bermacam tantangan. Kita bisa saja merasa sebagai underdog di hadapan tantangan hidup. Namun, kita kembali diingatkan untuk tidak berfokus pada gelombang tantangan. Kita diajak mengarahkan hati kepada Tuhan yang menyediakan jalan dan memelihara kita.

 

1. Mengapa Saul dan pasukan Israel ragu, cemas, dan tawar hati?

2. Apa yang menyebabkan kita tawar hati?

 

 

Pokok Doa:

Fokus mengarahkan hati kepada Tuhan sehingga tidak tawar hati.