8
Apr

MENGINGAT TETAPI MENGAMPUNI (1)

Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya.

(2Tim. 4:14)

 

 

Ada orang yang berkata bahwa untuk mengampuni seseorang, kita perlu untuk melupakan apa yang telah diperbuatnya. Sebuah nasihat yang barangkali sering kita dengar. Namun, sejujurnya, mungkinkah bagi kita untuk melupakan perbuatan seseorang? Rasanya tidak mungkin, kecuali kita dalam keadaan hilang ingatan; bukan hanya perbuatan orang itu, melainkan tak ada yang kita ingat lagi. Lalu, bagaimana kita benar-benar dapat mengampuni seseorang?

 

Sahabat Lansia, mengampuni ternyata bukan melupakan. Mengampuni, menurut tuturan Rasul Paulus, berarti justru mengingat. Seperti Rasul Paulus mengingat apa yang telah dilakukan Aleksander, si tukang tembaga, yang telah melakukan banyak kejahatan. Mengampuni berarti mengingat, tetapi melepaskan hak untuk membalas. Meletakkan hak untuk membalas itu di tangan yang berhak, yakni tangan Tuhan sendiri. Mari kita ingat siapa saja yang pernah dan sedang melukai hati kita. Kita lepaskan rasa berhak untuk membalas dengan menyerahkan orang tersebut pada tangan kuasa dan kedaulatan Tuhan. Dengan demikian, hidup kita tak lagi pahit dan sirnalah segala keinginan jahat untuk membalas. Ya, pengampunan dengan melepaskan rasa berhak untuk membalas akan menghasilkan kelegaan dalam kehidupan kita.

 

 

DOA:

Tuhan, kami ingin melepaskan rasa berhak membalas perbuatan mereka yang bersalah kepada kami. Amin.

Multiple Ajax Calendar

April 2022
S M T W T F S
« Mar   May »
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama