Lukas 24:36-40

“Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”

(Luk. 24:39)

 

 

Seorang anak kecil duduk memandang anggota keluarganya yang tampak sibuk. Anak itu datang menghampiri ayah, ibu, dan kakaknya. Namun, mereka semua tampak sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ia hanya diberikan gawai untuk bermain. Anak itu sedih sebab yang ia inginkan adalah bermain bersama anggota keluarganya.

 

Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid yang sedang dilanda kesedihan dan kebingungan. Yesus hadir bersama para murid dan menyapa mereka, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Luk. 24:36). Mereka menyangka bahwa mereka telah melihat hantu (Luk. 24:37). Pada perjumpaan sebelumnya, Yesus telah menampakkan diri kepada murid-murid, memecahkan roti, dan menerangkan Kitab Suci (Luk. 24:28-32). Namun, para murid tetap saja dilanda keraguan. Yesus melihat keraguan yang ada dalam hati mereka (Luk. 24:38b). Di saat mereka ragu, Yesus menunjukkan tangan dan kaki-Nya lalu berkata, ”Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Yesus hadir kepada muridmurid secara utuh. Yesus memandang sangat penting untuk merawat relasi dengan hadir seutuh-utuhnya. Bagi Yesus tubuh itu sungguh bernilai dan bermakna.

 

Youth, kita bersyukur kita dikaruniai teman-teman, keluarga, dan sahabat. Marilah kita merawat relasi dengan mereka semua dengan menyediakan diri seutuhnya bersama mereka. Merawat relasi adalah tanda ungkapan syukur kita atas kehadiran mereka.

 

1. Mengapa murid-murid dilanda keraguan?

2. Apakah tanda kita sungguh merawat relasi dengan sahabat dan keluarga?

 

 

Pokok Doa:

Kesediaan diri hadir secara utuh bersama keluarga dan sahabat.