MELAWAN RASA PUTUS ASA (2)
“… hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.”
(1Raj. 19:10)
Selain rasa putus asa, penyebab lain orang nekat melakukan bunuh diri adalah merasa sendiri. Perasaan sendiri, tak ada yang mengerti dan memahami, dapat membuat seseorang mengambil langkah nekat. Sebagian orang yang saya kenal akhirnya melakukan bunuh diri setelah menjauh dari kerumunan dan relasi. Dalam diam dan senyap, teman-teman saya ini akhirnya melakukan bunuh diri. Pada akhirnya, keluarga hanya menemukan surat wasiat yang menjelaskan pesan-pesan terakhir itu. Terlambat sudah.
Sahabat Lansia, ketika Elia merasa sendiri sehingga ingin mati, Tuhan menyapanya dengan penuh kelembutan. Tuhan berfirman dan menegaskan bahwa Elisa akan menjadi rekan pelayanan Elia. Elia tidak lagi sendiri dalam menjalani pelayanan yang berat karena akan ada Elisa yang menjadi rekan sepelayanannya. Beban itu tak lagi harus ditanggung sendiri, tetapi dapat dibagi dengan rekan seperjalanannya. Mari kita perhatikan orang-orang yang cenderung menyendiri dari komunitas. Barangkali mereka sedang merencanakan hal yang buruk. Jangan berdiam diri. Kita bisa menawarkan relasi agar tidak ada lagi yang merasa sendiri dan ingin mati. Sebaliknya, jika kita sendiri yang merasa sendirian, temukan rekan yang tepercaya untuk berbagi.
DOA:
Tuhan, jadikanlah kami rekan bagi mereka yang merasa sendiri dalam pergumulan hidup. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama