Tuhan itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan;
Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya

(Nahum 1:7)

“Mari Bu, segera mengungsi, airnya semakin tinggi,” demikian teriak salah seorang relawan kepada seorang ibu yang tertahan di bagian atas rumahnya. “Ayo Bu, kita pindah ke rumah Pak RT, di sana lebih tinggi dan ada tempat untuk Ibu dan anak balita Ibu,” lanjut sang relawan berusaha membujuk. Perlahan-lahan ibu itu bergerak mendekati pintu sembari menggendong anaknya yang masih balita, sehingga dapat naik ke atas perahu penyelamat untuk pergi ke tempat pengungsian yang lebih aman.

Mencari tempat yang lebih aman dan baik adalah naluri manusia secara umum. Inilah yang dirasakan oleh bangsa Israel saat Asyur berkuasa dan memerintah dengan sangat kejam. Rasa takut, cemas dan khawatir menguasai kehidupan umat Israel, sehingga Nabi Nahum mengingatkan umat akan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka. Tuhan dapat menjadi tempat pengungsian yang tepat bagi setiap hati yang resah dan gelisah. Mengapa menjadi tempat yang tepat? Karena Tuhan mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya. Tuhan mengenal kita, karena itu Ia tahu apa yang menjadi persoalan dan apa yang menjadi kebutuhan dari setiap orang yang berlindung kepada-Nya.

DOA:
Tak jarang hati kami resah dan gelisah ya Tuhan, saat menghadapi
kehidupan yang tidak mudah. Mampukanlah agar senantiasa mencari
dan tinggal di dalam Tuhan, karena Engkaulah tempat perlindungan
kami. Amin.