Ester 2:5-11

Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi … Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai.
(Ester 2:7)

Bunda Teresa adalah seorang biarawati yang dikenal karena pelayanannya terhadap sesama di Kalkuta, India. Ia peduli terhadap orang miskin yang kesusahan dan menemani mereka yang hampir menemui ajalnya. Bunda Teresa berusaha memenuhi kebutuhan mereka, bukan hanya fisik, melainkan juga emosional. Ia menghadirkan cinta kasih dan pemeliharaan Allah melalui dirinya. Bagi Bunda Teresa, ia melihat wajah Yesus dalam wajah setiap orang yang sakit dan sekarat yang ia tolong. Bunda Teresa adalah seorang pemerhati yang mengalami kehadiran Allah melalui kepedulian dan pertolongannya bagi orang lain.

Seseorang yang bertipe spiritualitas pemerhati adalah orang yang peduli dan bersedia menolong orang lain yang kesusahan. Di dalam Alkitab, kita mengenal tokoh Mordekhai. Mordekhai adalah paman dari Ester, yang kelak menjadi ratu Kerajaan Persia. Ester adalah seorang yatim piatu, yang ditinggal mati oleh orangtuanya. Dalam keadaan Ester sebagai yatim piatu, Mordekhai mengasuh, merawat, dan mengangkatnya sebagai anak sendiri (ay. 7). Ia bahkan merawat Ester sampai Ester menjadi ratu dari Raja Ahasyweros di istana Kerajaan Persia.

Teens, tindakan melayani sesama seperti yang dilakukan oleh Bunda Teresa dan Mordekhai adalah tindakan yang selalu diajarkan kepada orang Kristen sehingga bukan lagi menjadi sesuatu yang luar biasa. Malah, itu adalah kewajaran bagi orang Kristen. Namun, bagi orang dengan tipe spiritualitas pemerhati, tindakan melayani orang lain bukan hanya tentang relasi dengan sesama atau tentang menaati pengajaran agama, melainkan juga sebagai bentuk relasi dengan Tuhan. Bagi para pemerhati, melayani dan menolong sesama yang membutuhkan adalah bentuk kasih kepada Allah. Mereka mengalami kehadiran Allah melalui pertolongan dan kepedulian mereka, dan melihat wajah Allah dalam wajah orang yang dilayani.