Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia
dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
(Mat. 5:43-44)

“Oma Rahel, apa kabar? Sudah lama sekali saya tidak melihat Oma dalam ibadah lansia,” sapa Bu Gaby yang sedang pergi melawat ke rumah Oma Rahel. “Saya sehat Bu, terima kasih. Iya saya absen dulu ya dari Kebaktian Lansia, kaki ini rasanya berat sekali untuk melangkah dan beribadah,” jawab Oma Rahel. “Loh, Oma Rahel kenapa? Tadi katanya sehat tapi kok kakinya susah jalan, jatuhkah?” tanya Bu Gaby. “Oh, tidak jatuh, tapi selama ada Bu Martha di gereja, maka saya tidak datang dulu, soalnya orang itu sudah memfitnah saya dan menyakiti hati saya, dia jahat sekali orangnya, banyak orang yang membenci dirinya.”

Kebencian, kemarahan, sakit hati adalah hal-hal yang dapat kita temui di dalam sebuah relasi. Ada orang yang memiliki karakter yang baik dan mudah diajak berteman tapi ada juga orang yang memiliki karakter sulit sehingga tidak mudah untuk diajak berteman. Maka saat terjadi hal-hal yang menyakitkan dengan mudah kita jatuh pada kebencian dan itu adalah hal yang wajar. Namun Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang berbeda, bukan bencilah musuhmu tetapi kasihilah musuhmu bahkan berdoa bagi mereka. Tidak mudah untuk dilakukan tapi saat kita berhasil melakukannya maka akan ada kedamaian dalam hati kita.

DOA:
Hati kami sering kali dikuasai oleh kemarahan dan kebencian ya
Tuhan, saat ada orang yang melukai. Tolong kami agar bisa mengubah
kebencian itu menjadi kasih dan tolong kami agar dapat mendoakan
mereka. Amin.