Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
(1 Yoh. 3:18)

Saat kami mulai menjalin sebuah relasi, kami butuh waktu untuk saling memahami satu sama lain. Kami berdua berusaha menyampaikan apa yang menjadi impian kami, perasaan kami, dan sebagainya. Suatu kali saya berkata kepadanya: “Wanita itu sekali-kali ingin mendengar dari pasangannya bahwa ia dicintai, atau disebut cantik dan menarik.” Setelah mendengar itu pasangan saya segera menjawab: “Ok, aku mencintaimu.” Saya pun langsung menjawab: “Ah, gombal.” Pasangan saya tertawa dan berkata: “Cinta saya itu terlihat melalui tindakan dan perhatian saya.”

Berapa banyak dari kita yang berkata “Aku mengasihimu” tetapi sebatas perkataan? Bahkan hal ini terjadi bukan hanya kepada sesama manusia tetapi juga terhadap Tuhan. Padahal saat kita mengasihi seseorang maka kita akan berusaha memberikan yang terbaik untuk orang tersebut. Pertanyaannya sekarang adalah apa yang sudah kita lakukan bagi orang yang kita kasihi? Apa yang sudah kita lakukan untuk Tuhan? Atau jangan-jangan kita hanya menuntut agar diperhatikan dan diperlakukan secara istimewa saja? Marilah kita mengasihi bukan hanya dengan perkataan, melainkan kita tunjukkan dengan sikap dan perbuatan kita sehari-hari.

DOA:
Betapa kami mengasihi-Mu ya Tuhan. Namun mampukanlah kami
agar mengasihi bukan hanya dengan mulut kami melainkan dengan
seluruh hidup kami. Amin