Ibrani 10:19-25

Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
(Ibrani 10:24)

Bunda Teresa pernah berkata, “Yang menghancurkan dunia bukanlah bom atom, penyakit kanker, atau bencana alam. Yang menghancurkan dunia ialah ketika orang tidak lagi mempunyai atau memberi hati seorang kepada yang lain.” Masyarakat kota besar cenderung lebih indivitualistis dan kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya. Perkembangan internet dan media sosial juga membuat remaja di kota besar sangat terhubung dengan dunia dan memahami isi-isu terhangat saat ini, tetapi kurang memperhatikan orang lain di sekitarnya. Jika demikian yang terjadi, merujuk perkataan Bunda Teresa, mungkin kita sedang menuju kehancuran.

Penulis surat Ibrani menasihati umat untuk saling memperhatikan. Dalam pasal 3, penulis menasihati orang-orang Kristen Ibrani untuk memperhatikan Kristus. Kristus dipandang layak mendapat kemuliaan karena Kristus lebih besar daripada Musa, yang adalah tokoh besar orang Ibrani. Pada teks Alkitab hari ini, penulis mengubah arah perhatian umat, yakni memperhatikan sesama. Sebagaimana umat memperhatikan Kristus, hal yang sama juga diterapkan kepada orang lain dalam komunitas. Saling memperhatikan bertujuan agar umat saling mendorong dalam melakukan pekerjaan baik (ay. 24), bahkan makin giat melakukannya (ay. 25).

Teens , meskipun kita hidup dalam masyarakat yang individualistis dan cenderung tidak peduli dengan lingkungan dan orang lain, sebagai orang percaya, kita dinasihati untuk saling memperhatikan. Saling memperhatikan bukan berarti sekadar saling memandang atau melihat, melainkan memahami apa yang menjadi kebutuhan orang lain. Saling memperhatikan adalah kekuatan komunitas Kristen. Dengan saling memperhatikan, kita bisa membangun diri kita dan membangun sesama untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik.