Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya.
(Amsal 3:27)

“Ma, minta air dingin dan kue, dong. Aku mau siapin untuk Pak Mamat. Sebentar lagi Pak Mamat lewat. Ia akan mengambil sampah di gang kita,” kata Tito kepada Mama. “Kenapa Tito mau siapin makanan dan minuman untuk Pak Mamat?” tanya Mama. “Kasihan, Ma. Pak Mamat pasti capek harus membawa gerobak keliling perumahan. Apalagi, siangsiang seperti ini. Lagi pula, kita juga punya banyak air minum dan kue-kue,” jawab Tito kepada Mama.

Adik-adik, meskipun masih kecil, Tito peduli dengan sesamanya. Ia mau berbuat baik demi menolong orang lain. Mari kita baca Amsal 3:27-28! Ketika kita melihat orang yang membutuhkan bantuan, tolonglah segera. Jangan menunda-nunda berbuat baik kepada sesama. Apalagi, kalau kita mampu untuk menolongnya. Setiap bantuan yang kita lakukan buat sesama, kita melakukannya untuk Tuhan.

Adik-adik, milikilah tangan yang ringan untuk berbuat baik. Mulailah dengan hal kecil. Misalnya, menyediakan air minum bagi orang yang lewat di depan rumah. Semua kebaikan yang dilakukan dalam ketulusan akan memberi sukacita.

Doa: Bapa di Surga, mampukanlah aku untuk berbuat baik bagi
sesama. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.