1 Korintus 12:12-31

Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
(1 Korintus 12:14)

Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari banyak sekali perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu meliputi perbedaan suku, etnis, bahasa, agama, jenis kelamin, pandangan politik, status sosial, dan lain-lain. Dalam sebuah negara, keberagaman ini sangat sulit dikelola. Namun, Indonesia memiliki semboyan atau moto yang mempersatukan, yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti ‘berbeda-beda, tetapi tetap satu’. Semboyan ini memiliki makna bahwa meskipun memiliki keanekaragaman, pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Namun sayangnya, kerap kali perbedaan dan keberagaman ini menjadi sumber perpecahan.

Kota Korintus adalah sebuah kota yang kaya karena kemajuan ekonomi, pendidikan, dan budayanya. Hal itu juga menyebabkan sebagian besar anggota jemaat Korintus merasa diri “lebih” daripada yang lain. Mereka menjadi individualistis, eksklusif, dan menganggap remeh orang lain sehingga menyebabkan terjadinya perpecahan di dalam jemaat. Perpecahan ini menunjukkan bahwa jemaat Korintus belum memahami bahwa orang percaya adalah satu kesatuan di dalam tubuh Kristus. Karena itu, Rasul Paulus mengajarkan bahwa setiap orang dalam jemaat adalah anggota tubuh Kristus, yang berbeda-beda peran dan fungsi, tetapi saling membutuhkan. Jika satu anggota menderita, yang lain menderita, jika yang satu dihormati, yang lain bersukacita (ay. 26). Selain itu, anggota yang paling lemah seharusnya diperhatikan, bukan malah disingkirkan (ay. 22-23).

Teens, kita hidup dalam keberagaman. Negara kita unik karena terdiri dari berbagai budaya, suku, agama, bahasa, status sosial, bahkan pendangan politik. Syukurlah, negara kita memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi landasan persatuan. Namun, yang lebih penting adalah semboyan ini tidak hanya sekadar menjadi semboyan saja, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan bersama di tengah masyarakat.