…maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang
telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
(Ul. 6:12)

“Hallo Oma Ribka, kok hari Kamis kemarin tidak datang ke Kebaktian Lansia?” tanya seorang pengurus komisi saat berjumpa dengan Oma Ribka di hari Minggu. “Aduh, maaf… Saya lupa sekali kalau hari itu ada Kebaktian Lansia. Saya bangun pagi, olahraga, sarapan terus pergi bersama teman-teman sampai sore hari. Belakangan ini, saya cepat merasa lupa, pernah saya lupa kalau sedang mengisi bak mandi, saya buka kran air lalu saya tinggal pergi, sampai akhirnya bak mandi penuh dan air terbuang-buang. Benar-benar sudah tua nih saya,” jawab Oma Ribka.“Asal jangan lupa aja Oma sama Tuhan Yesus,” goda sang pengurus.

Bangsa Israel harus berjalan dengan cukup jauh untuk tiba di tanah perjanjian. Perjalanan yang mereka lalui itu tidak mudah, mereka bertemu dengan banyak sekali hambatan, dan berjumpa dengan bangsa-bangsa lain yang menyembah dewa-dewa. Semua itu membuat bangsa Israel menjadi tawar hati dan bersungutsungut kepada Allah. Keadaan-keadaan yang sulit ini cenderung membuat bangsa Israel dengan mudah melupakan Tuhan, khususnya karya dan pekerjaan yang Tuhan telah lakukan bagi mereka. Inilah yang mau diingatkan oleh penulis kitab Ulangan, bahwa hambatan bisa saja ada banyak tapi jangan pernah melupakan Tuhan dan karya-Nya.

DOA:
Kami ingin senantiasa ada dalam penyertaanMu ya Bapa, maka
walau usia kami bertumbuh, tubuh kami melemah namun
mampukanlah agar tidak pernah melupakan Engkau juga karya
kasihMu dalam hidup kami. Amin.