PENGENDALIAN DIRI
Orang yang tak dapat mengendalikan diri
adalah seperti kota yang roboh temboknya.
(Ams. 25:28)
Tahun 2015 kami dikejutkan oleh satu berita duka, kakak laki-laki saya yang paling besar meninggal karena kecelakaan. Saat ditanyakan kepada istrinya apa yang sebenarnya terjadi, sang istri pun bercerita bahwa kakak saya itu menggunakan motor ketika hendak menjemput dirinya untuk pergi ke suatu tempat. Ia sedang berhenti di lampu merah, di sebuah persimpangan jalan, ketika tiba-tiba ada sebuah mobil yang berbelok dengan kecepatan tinggi menabrak dirinya dengan keras. Saat sang pengendara mobil itu berhasil berhenti dan keluar dari mobilnya, ternyata ia berada di bawah pengaruh minuman keras, sehingga tidak bisa mengendalikan mobil dengan baik.
Setiap manusia memiliki keinginan dan kebutuhan yang pada akhirnya memiliki pengaruh dan dampak dalam kehidupan. Saat manusia membiarkan dirinya dikuasai oleh nafsunya, maka saat itulah ia sedang menghancurkan dirinya sendiri. Penulis Amsal sangat memahami bahaya dari tidak dapatnya mengendalikan diri, orang itu ibarat kota yang roboh temboknya. Kota yang tidak memiliki benteng perlindungan untuk mempertahankan diri sehingga dengan mudah dapat diserang oleh musuh.
DOA:
Tuhan, kami terkadang membiarkan diri kami dikuasai oleh nafsu
sehingga tidak bisa mengendalikan diri kami. Ampuni kami ya Tuhan,
ajar kami agar dapat mengendalikan diri. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama