1 Korintus 12:1-6

Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
(1 Korintus 12:4-5)

Terkadang ada anak remaja yang merasa dirinya bodoh karena ia tidak pandai matematika. Sikap guru yang membandingkan siswa serta orangtua yang menuntut nilai terbaik, membuat remaja kadang merasa tidak pandai. Padahal, bisa saja ia punya kelebihan di bidang lain. Bisa saja ia sangat memahami kejadian-kejadian dalam sejarah, atau memiliki kemampuan berbahasa di atas rata-rata. Ada juga yang tidak pandai dalam bidang akademik, tetapi memiliki jiwa seni yang tinggi atau punya kemampuan dalam bidang olahraga. Bisa jadi kamu adalah salah satunya. Sistem pendidikan kita yang menekankan kepandaian dalam satu bidang, yakni akademik, kadang membuat remaja merasa lemah, padahal ia punya karunia di bidang yang lain. Sesungguhnya, karunia tidak hanya satu macam, tetapi beragam.

Rasul Paulus mengetahui bahwa di jemaat Korintus, umat sering membangga-banggakan salah satu atau beberapa karunia rohani saja, misalnya karunia untuk berbahasa roh. Beberapa orang yang memiliki karunia yang dianggap lebih utama ini merasa dirinya lebih baik daripada yang lain. Karena itu, Rasul Paulus menulis suratnya kepada jemaat Korintus dan mengingatkan bahwa ada berbagai karunia yang diberikan Allah kepada umat, dan semua karunia itu berasal dari satu Tuhan (ay. 4). Karunia-karunia yang berbeda-beda untuk menunjang pelayanan itu diberikan oleh Roh Kudus yang sama (ay. 5). Karuniakarunia yang berbeda itu bukan dimaksudkan untuk saling menghina, melainkan digunakan untuk melakukan karya bersama di dalam jemaat, demi kepentingan bersama (1Kor. 12:7).

Teens, Allah yang sama juga memberikan rupa-rupa karunia dan kepandaian kepada kita semua. Jika kamu merasa kurang di salah satu bidang, mungkin kamu punya kelebihan di bidang yang lain. Jangan pernah merasa kecil hati. Tuhan memberikan kepada kita semua karunia yang berbeda-beda. Tinggal bagaimana kita menemukan dan mengembangkan karunia itu.