Mazmur 19:1-7

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya ….
(Mazmur 19:2)

Fransiskus dari Asisi adalah seorang biarawan abad pertengahan dan pendiri Ordo Saudara-saudara Hina (Fratrum Minorum ) atau Ordo Fransiskan dalam Gereja Katolik. Fransiskus dikenal sebagai orang kudus yang dapat berkomunikasi dengan hewan. Ia memandang hewan-hewan itu sebagai sesama saudara ciptaan Allah. Fransiskus adalah seorang biarawan yang begitu dekat dengan alam. Ada sebuah nyanyian gubahannya yang di dalamnya ia menyapa matahari, bulan, bintang, air, angin, dan api sebagai saudara. Melalui alam semesta ciptaan Tuhan itu, ia memuliakan Tuhan. Ia mengalami kehadiran Tuhan melaui semua ciptaan Tuhan itu.

Daud, dalam salah satu mazmurnya (Mzm. 19), mengungkapkan bahwa Allah menyatakan kemuliaan-Nya melalui alam. Dikatakan bahwa langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya (ay. 2). Siang dan malam pun menyampaikan kebesaran dan kemuliaan Allah itu (ay. 3). Menurut kesaksian Daud, kemuliaan Allah dinyatakan dalam pekerjaan tangan-Nya yang agung, dalam segala ciptaan-Nya. C.S. Lewis, teolog dan penulis Kristen, bahkan mengatakan bahwa Mazmur 19 ini adalah puisi terindah dari semua mazmur karena ia menunjukkan kemuliaan Allah dalam keindahan alam.

Teens, bukankah kita pun menyadari keagungan dan kemuliaan Tuhan ketika kita memandang keindahan, keteraturan, bahkan keajaiban alam semesta ini? Ada pula orang-orang yang mengalami kehadiran Allah ketika mendaki gunung dan menyusuri sungai, atau ketika berjalan-jalan di taman. Mereka adalah orang-orang yang bertipe spiritualitas naturalis, yang mengalami kehadiran Allah melalui alam. Mungkin kamu salah satu di antaranya. Namun, ingatlah bahwa alam semesta hanya mengarahkan kita untuk mengagumi kebesaran Allah dan menyembah-Nya. Alam semesta ini bukan Allah. Jadi, kagumilah, tetapi jangan mengilahikan alam.