Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu,
menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.
(Yos. 1:9)

“Bu Pendeta, hati saya berdebar-debar kencang setiap kali melihat kabar WAG jemaat, karena saya langsung membayangkan ada berita kedukaan, saya benar-benar takut Bu,” kata seorang oma kepada saya saat perlawatan virtual. Memang saat itu dapat dikatakan suasana cukup mencekam karena dalam satu minggu ada 2-3 kedukaan terjadi dalam jemaat kami. Baru saja pulang dari memimpin ibadah pemakaman tiba-tiba ditelepon oleh umat yang lain dan mendapat berita kedukaan lagi. Tidak heran bila sang oma merasakan cemas.

Yosua juga baru saja mengalami kedukaan karena Musa meninggal dunia dan ia mendapat perintah untuk menyeberangi sungai Yordan membawa umat Tuhan masuk ke dalam tanah perjanjian. Tentunya tidak mudah bagi Yosua. Ia merasa gentar dan takut, karena harus melawan bangsa yang besar dan kuat, memasuki daerah yang sudah mapan secara pemerintahan dan persenjataan. Tuhan tahu akan kegentaran Yosua, maka Tuhan meneguhkan Yosua agar tetap kuat dan tidak tawar hati. Tuhan mengingatkan Yosua bahwa Ia akan menyertai Yosua senantiasa. Hal yang sama Tuhan sampaikan kepada kita: kuatkan dan teguhkan hati saat menghadapi kehidupan karena Tuhan menyertai.

DOA:
Tidak mudah bagi kami untuk melangkah ya Tuhan, terkadang hati
kami gentar dan tawar hati. Namun kami mau bersyukur karena
Engkau mengingatkan kami bahwa Engkau ada dan senantiasa
menyertai langkah kami. Amin.