Roma 11:33-36

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selamalamanya!
(Rm. 11:36)

Ketika ayah kami meninggal, salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana ibu kami menjalani hidupnya di tengah kondisi berjauhan dari anak-anaknya. Meskipun waktu itu ia masih bekerja, tetapi kepergian ayah menjadi pergumulan yang tidak mudah. Namun, satu per satu kekhawatiran kami Tuhan jawab dalam rencana-Nya yang sangat baik. Tujuh tahun sudah ibu mampu melalui kepergian ayah. Semua dijalani dalam keyakinan bahwa Tuhan sudah menyiapkan semua yang terbaik untuk menopang dan menyertai. Tuhan sungguh luar biasa.

Paulus mengajar umat di Roma untuk mengimani Allah sebagai yang Maha segala. Allah kita adalah Allah yang penuh kuasa dan tidak ada seorang pun yang mampu memahami jalan pikiran-Nya. Itu berarti bahwa ketika tidak ada yang mampu menandingi Allah maka tak seorang pun boleh membanggakan diri untuk menasihati Allah. Dengan kata lain, Paulus hendak menegaskan bahwa kita manusia adalah makhluk yang terbatas. Kita bukan siapa-siapa sehingga tidak pantas untuk memegahkan diri atas apa pun. Oleh karena segala sesuatu berasal dari, oleh dan bagi Allah maka segala kemuliaan adalah kepada-Nya.

Youth, kita mungkin mampu mencapai banyak hal. Mungkin kita juga memiliki berbagai hal yang kita inginkan. Namun, jangan lupa bahwa segala sesuatu adalah anugerah Allah semata. Kita bukanlah siapa-siapa tetapi dipercaya Allah dan diberkati dengan banyak hal. Jangan sampai lupa diri dan melupakan Allah. Segala kemuliaan hanyalah bagi Allah.

1. Bagaimana gambaran tentang Allah yang dijelaskan Paulus?
2. Bagaimana Youth memuliakan Tuhan dalam tiap pencapaian hidupmu?

Pokok Doa: Mengandalkan dan memuliakan Tuhan dalam segala sesuatu.