Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam
perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkaraperkara
kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
(Luk. 16:10)

“Sudahlah, ayo tinggalkan saja kostumnya di kursi nanti biar pak koster yang membereskannya. Katanya kita mau pergi ke mall,” ajak Ibu Indah sembari menarik tangan Ibu Wati. “Eh, tunggu dulu, main asal tarik saja nih Bu Indah, saya tidak jadi ikut deh ke mall karena ini masih banyak yang harus dirapikan, apalagi ini kostum tadi kita yang pergunakan, masa sih kita main asal tinggalkan saja,” jawab Bu Wati. “Ya sudah, kalau begitu saya tinggal ya,” kata Bu Indah lalu pergi meninggalkan Bu Wati seorang diri di gereja membereskan kostum yang telah selesai dipakai.

Terkadang kita mengganggap remeh suatu pekerjaan atau menganggap bahwa itu adalah pekerjaan yang tidak seharusnya kita kerjakan karena kedudukan kita berada di “atas”. Ternyata sikap yang seperti ini juga ada pada zaman Tuhan Yesus, ada banyak orang yang membedakan antara perkara yang kecil dan perkara yang besar. Tidak heran kalau ada beberapa ajaran Tuhan Yesus yang memperingatkan pendengarnya untuk setia pada perkara kecil. Karena kesetiaan itu seharusnya tidak pilahpilih, tetapi terjadi pada setiap perkara yang ada. Karena pada akhirnya orang akan terlihat apakah seorang memiliki integritas atau tidak saat ia melakukan perkara yang kecil yang dianggap remeh oleh yang lain.

DOA:
Kami ingin berlaku setia dan benar di hadapan-Mu ya Tuhan, namun
seringkali kami jatuh dan lalai sehingga berlaku setia dan benar
hanya pada perkara besar saja. Tolong kami agar dapat tetap setia
dan benar di setiap perkara. Amin.