…dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,
atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya,
hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah
kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat
(1 Ptr. 3:9)

“Aduh, ini kuping rasanya gatal Bu dan hatiku menjadi panas mendengar perkataan Bu Vina, dia itu selalu saja membicarakan keburukan seseorang, tidak jarang yang dia sampaikan adalah sebuah fitnah bukan fakta. Lihat saja saya akan balas perbuatannya itu,” ujar Bu Rosa sambil menahan kemarahan. Bu Ana merasa ngeri melihatnya, ia pun berusaha menenangkan Bu Rosa, “Sabar Bu Rosa, tidak baik kalau kita membalas apa yang dilakukan Bu Vina, nantinya persoalan semakin lebar, ayo tarik nafas dan berdoa kepada Tuhan minta ketenangan hati.”

Rasa marah, kesal adalah emosi yang lazim ada di dalam diri setiap manusia. Saat diperlakukan tidak adil, difitnah, disakiti, dilukai maka semua rasa yang negatif tadi akan bermunculan. Tentu saat hati dan pikiran dikuasai oleh semua itu, ada perasaan ingin membalasnya juga dengan hal yang sama. Kejahatan dibalas dengan kejahatan, caci maki dibalas dengan caci maki dengan alasan di Alkitab juga disebut gigi ganti gigi, mata ganti mata. Namun,Petrus mengajarkan satu hal yang berbeda kepada jemaat. Semua kejahatan itu tidak dibalas dengan kejahatan lagi, tetapi justru mengubahnya menjadi berkat, karena kita adalah anak Allah.

DOA:
Hati ini rasanya sakit ya Tuhan, saat ada orang yang melukai tetapi
ajarlah kami agar tidak membalasnya dengan kejahatan,melainkan
kami mendoakannya memohon berkat Tuhan atas hidup mereka.
Amin.