Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu ….
(Amsal 1:8)

“Kenapa mukamu murung, Meta?” tanya Kiki. “Aku kesal dengan mamaku. Ia cerewet sekali, Ki! Pagipagi Mama sudah bangunin aku. Terus aku disuruh cepat-cepat mandi. Belum lagi waktu sarapan, Mama masih saja berbicara. Kasih nasihat ini dan itu,” jawab Meta kepada Kiki. “Meta, mamamu seperti itu kan karena ia sayang sama kamu,” Kiki menjelaskan sambil tersenyum.

Adik-adik, semua orangtua mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Itu sebabnya mereka sering memberikan nasihat yang baik. Mari kita baca Amsal 1:8-9! Amsal mengingatkan kita untuk mendengarkan ajaran ayah dan ibu. Semua ajaran yang diberikan orangtua itu berharga. Seperti karangan bunga yang indah. Seperti kalung bagi leher kita.

Adik-adik, bersyukurlah untuk semua nasihat yang diberikan oleh orangtua kita. Mereka sudah punya banyak pengalaman dan ingin agar kita bisa hidup dengan baik. Ayo kita belajar untuk mendengar apa yang mereka katakan! Lakukanlah semua nasihatnya.

Doa: Bapa di Surga, aku bersyukur untuk ayah dan ibu yang selalu
memberikan nasihat kepadaku. Dalam nama Tuhan Yesus
aku berdoa. Amin.