Hati yang gembira membuat muka berseri-seri,
tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
(Am. 15:13)

“Lihat deh, Oma Evi itu cantik ya, walau usianya sudah 90 tahun tetapi wajahnya itu selalu terlihat ayu dan manis, senang aku melihatnya,” komentar Oma Rahel kepada Oma Gaby. Oma Gaby pun memandang ke Oma Evi dan mengangguk setuju. “Apa ya resepnya,” lanjut Oma Rahel. Oma Lina yang kebetulan mendengarkan obrolan dua oma ini akhirnya menjawab: “Soalnya Oma Evi itu orangnya sangat positif dan optimis, ia tidak pernah membiarkan kesulitan menguasai pikirannya, ia selalu bilang bahwa Tuhan itu baik bahkan saat ia sedang terbaring di rumah sakit ketika harus operasi panggulnya yang patah waktu jatuh kemarin.”

Kita sangat suka melihat wajah seseorang yang cantik, gagah atau yang berseri-seri. Kita berpikir bahwa itu semua didapat karena faktor genetik belaka atau karena perawatan yang mahal. Kita lupa bahwa apa yang ada di dalam hati maka itu akan terpancar keluar melalui wajah kita. Penulis Amsal mengingatkan bahwa ada baiknya kita memperhatikan dan menjaga apa yang ada di dalam hati kita, karena itu semua akan terlihat di wajah kita. Hati yang gembira akan membuat wajah kita berseri-seri sehingga enak dilihat dan dipandang, sementara hati yang patah, suram, penuh dengan kebencian dan kemarahan akan membuat semangat kita patah.

DOA:
Isilah hati kami dengan sukacita ya Tuhan, agar kami dapat menjadi
saksi Tuhan melalui kehidupan kami. Amin.