Roma 11:13-29

Mereka dipatahkan karena karena ketidakpercayaan mereka dan kamu tegak tercacak karena iman. Jangan kamu sombong, tetapi takutlah!
(Rm. 11:20)

Pelayanan dan penerimaan Injil di antara orangorang Yahudi dan non-Yahudi telah menjadi concern Paulus dalam misinya. David Bosch, pakar misiologi, menyebutnya sebagai “misi dalam” Paulus.

Kepada orang-orang non-Yahudi Rasul Paulus menjelaskan agar mereka tidak memegahkan diri karena diselamatkan Allah. Bagi Paulus, semua adalah rencana Allah agar orang-orang Yahudi cemburu sehingga mereka pada akhirnya berbalik dan bertobat karena bangsa ini terlalu percaya diri dan tinggi hati. Gambaran pencangkokan tampaknya dirancang untuk menunjukkan hak prerogatif Allah sekaligus sikap syukur yang seharusnya dinyatakan oleh cabang cangkokan. Kita sebagai umat non-Yahudi adalah cabang-cabang dari pohon zaitun liar dan Israel ialah cabang pohon zaitun yang sejati. Karena kebebalan hati dan ketidakpercayaan Israel, Allah mematahkan cabang-cabang yang sejati agar cabang-cabang liar dapat dicangkokkan melalui iman kepada Kristus, Sang Akar yang Sejati. Karena kita adalah cabang liar yang dicangkokkan kepada Pohon Keselamatan itu, maka Paulus mengingatkan agar kita tidak sombong, melainkan mawas diri. Peringatan keras ini terjadi karena ada banyak petobat-petobat baru yang memegahkan diri.

Youth, sebagai orang-orang Kristen zaman ini kita tidak boleh terlalu berpuas diri. Jangan sombong atau membual seolah-olah kita lebih baik dari yang lain. Kita menjadi baik bukan karena kita hebat melainkan karena kita berakar dalam Kristus Sang Mahabaik. Belajarlah semakin rendah hati dan awasilah diri. Jangan sia-siakan keselamatan yang telah Allah kerjakan. Pelihara dan hidupilah anugerah Allah itu secara utuh.

1. Apa tujuan Paulus berbicara tentang cabang sejati dan cabang liar?
2. Hal-hal apa saja yang dapat membuat kita jatuh pada kesombongan rohani?

Pokok Doa: Hidup dan berdampak dalam anugerah keselamatan Allah.