Markus 1:29-39

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
(Markus 1:35)

Tipe spiritualitas kontemplatif adalah tipe spiritualitasnya orang-orang introver. Jika kamu adalah seorang introver, mungkin kamu akan cocok dan tertarik dengan tipe spiritualitas ini. Namun, jika kamu adalah seorang ekstrover, kamu pun bisa mengenal tipe spiritualitas ini. Tipe spiritualitas kontemplatif menekankan relasi yang intim dengan Allah di dalam keheningan. Orang-orang dengan tipe ini senang menghabiskan waktu untuk duduk sendiri dalam diam tanpa diganggu untuk berdoa dan mengalami hadirat Allah. Mereka mengagumi Allah dan bersahabat dengan-Nya di dalam keheningan. Orang-orang kontemplatif memang menyenangi kesendirian, tetapi tidak menjadi kesepian.

Bukan hanya orang-orang kontemplatif atau introver yang membutuhkan waktu hening dalam kesendirian. Semua orang pun membutuhkan waktu hening sendiri di tengah hiruk pikuk dan bisingnya keseharian. Tuhan Yesus dalam kesibukannya melayani orang banyak, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir setan (ay. 34), juga menyempatkan diri untuk mengambil waktu sendiri di tempat sunyi dan berdoa (ay. 35). Tuhan Yesus tahu bahwa di tengah segala kesibukannya, Ia juga membutuhkan keheningan. Namun, Yesus tidak lalu menjadi terasing dalam kesendirian. Ia juga mengimbanginya dengan melanjutkan karya pelayanan-Nya di kota-kota dan tempat-tempat lain (ay. 38).

Orang-orang dengan tipe spiritualitas kontemplatif memang sangat suka berdiam diri dalam doa dan keheningan. Namun, semua orang pun butuh keheningan dan ketenangan batin. Karena itulah, semua orang perlu juga untuk menenangkan dirinya, mengambil waktu hening sejenak dari segala kesibukan dan rutinitas, untuk kembali melanjutkan aktivitasnya. Teens, kehidupan kita harus seimbang. Ada saatnya kita sibuk bekerja, tetapi ada saatnya kita perlu berdiam diri dalam keheningan.