Lukas 17:1-4

“Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.”
(Luk. 17:4)

Mengampuni bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh manusia, terutama ketika orang yang menyakiti adalah orang terdekat atau orang yang disayangi. Saat kita diludahi oleh orang asing di jalan, kita pasti marah. Namun, karena orang itu tidak kita kenal biasanya dengan cepat peristiwa itu kita lupakan. Namun, jika pelakunya adalah keluarga atau sahabat yang kita kenal, mungkin seumur hidup kita bisa mendendam.

Dalam konsep orang Yahudi, pengampunan diberikan maksimal 7 kali. Namun, di bagian lain Alkitab Tuhan Yesus justru mengajarkan untuk memberikan pengampunan 70 x 7 kali (Mat. 18:22). Apakah ini berarti kita harus mengampuni seseorang sebanyak 490 kali? Tidak, ini tidak berbicara tentang jumlah, tetapi tentang pengampunan yang harus selalu diberikan. Pengampunan yang Yesus maksud adalah pengampunan tanpa syarat, terlepas dari apakah sang pelaku meminta maaf dan mau bertanggung jawab atau tidak. Dengan kata lain, kemampuan kita untuk memaafkan tidak bergantung pada tindakan orang lain. Tuhan Yesus sendiri sudah melakukannya di atas kayu salib. Ia berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Youth, mengampuni bukanlah hal yang mudah. Kita berhak marah atas apa yang orang perbuat atas diri kita. Namun, menyimpan kemarahan dan dendam itu ibarat menggendong sampah yang justru merugikan diri kita sendiri. Memberikan pengampunan bagi orang lain memang tidak mudah, tetapi tidak berarti mustahil untuk dilakukan. Berdoalah mohon kekuatan Roh Kudus sehingga kita dapat mengampuni orang lain.

1. Apa yang Yesus katakan mengenai pengampunan?
2. Apa kendala yang dijumpai saat harus mengampuni?

Pokok Doa: Hati yang mau mengampuni sesama.