Yohanes 13:1-17

“Jadi jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu ….”
(Yoh. 13:14)

Restoran asal Australia, Karen’s Diner beberapa waktu belakangan menarik perhatian karena konsepnya yang unik. Mereka menyediakan makanan yang nikmat, tetapi dengan pelayanan yang “buruk”. Restoran ini telah memiliki cabang di berbagai negara seperti Australia, Inggris hingga Amerika Serikat. Restoran ini menciptakan interaksi yang unik antara pelayan dan pelanggan. Meskipun disambut kasar dan kurang baik dalam hal pelayanan, pelanggan tetap mendapat kenikmatan makanan serta rasa senang.

Ketika sedang makan bersama para murid, Yesus bangun dari tempat duduk-Nya dan menanggalkan jubah-Nya lalu mencuci kaki para murid. Rupanya di antara murid-murid itu tidak ada yang rela bertindak seperti pelayan untuk membasuh kaki sesama mereka, termasuk membasuh kaki Yesus yang mereka sebut sebagai guru dan Tuhan. Dalam budaya Yahudi, setiap orang yang akan masuk ke dalam rumah harus mencuci kaki mereka terlebih dulu. Tuhan Yesus melakukan pembasuhan kaki karena Ia ingin agar murid-murid-Nya rela melayani dengan kerendahan hati. Mencuci kaki adalah tugas dari seorang hamba yang paling rendah kedudukannya.

Youth, kerendahan hati seharusnya tercermin dalam sikap kita terhadap siapa saja. Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk melayani semua orang, baik itu sahabat maupun orang yang telah menyakiti kita. Di titik inilah teruji kerendahan hati yang sejati. Sukar memang, tetapi itulah kehendak dan teladan Tuhan Yesus bagi kita. Mari kita perlakukan setiap orang tidak dengan kasar, tetapi dengan lembut dan tulus hati.

1. Mengapa para murid tidak mau menggantikanYesus dalam membasuh kaki?
2. Apa kesulitanmu dalam melayani orang lain?

Pokok Doa: Kesediaan melayani orang lain, terutama yang pernah menyakiti.