Kisah Para Rasul 28:1-10

Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap kami. Mereka menyalakan api besar dan mengajak kami semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin.
(Kisah Para Rasul 28:2)

Seorang teolog bernama Henri Nouwen pernah berkata, “Keramahan tidak bertujuan untuk mengubah orang lain, tetapi untuk memberi kepada orang lain suatu ruang di mana perubahan yang baik dapat terjadi.” Saat kita bersikap ramah terhadap orang lain, apakah hal itu bertujuan supaya mereka bersikap baik terhadap kita, atau kita melakukannya dengan tulus untuk menciptakan suasana yang akrab? Penyambutan yang dilakukan dengan keramahan dapat membuat seseorang merasa diterima, bahkan merasa nyaman untuk mengeluarkan potensi terbaiknya.

Kedatangan Paulus di Pulau Malta disambut dengan sikap ramah oleh penduduk pulau itu. Di tengah hujan dan udara dingin, mereka menyalakan api bagi Paulus supaya tidak kedinginan. Keramahan mereka sangat berkesan bagi Paulus. Selain penduduknya, gubernur Pulau Malta, yaitu Publius, juga seorang yang ramah. Ia mengadakan jamuan penyambutan bagi Paulus dan teman-temannya selama tiga hari (ay. 7). Dalam suasana disambut dan diterima itu, Paulus memiliki kesempatan untuk menyatakan kasih Tuhan, secara khusus melalui mukjizat penyembuhan. Paulus mendoakan dan menumpangkan tangan atas ayah dari Publius yang sakit sehingga menjadi sembuh. Datang juga orang-orang lain yang sakit di pulau itu, dan mereka semua disembuhkan. Berawal dari keterbukaan hati untuk menyambut orang asing dengan keramahan, penduduk Malta pada akhirnya menyaksikan dan mengalami kasih Tuhan melalui Paulus.

Teens, seperti penduduk Pulau Malta, kita pun perlu belajar menjadi pribadi yang ramah. Jika kita berjumpa dengan orang-orang yang belum kita kenal, tidak berarti kita harus aktif mendekati mereka. Kendati demikian, kita tetap bisa menunjukkan sikap ramah terhadap mereka. Meski memiliki perbedaan dengan kita, mereka juga berharga di hadapan Tuhan. Sikap ramah kita memberi mereka ruang untuk merasa diterima. Selain itu, bersikap ramah memungkinkan kita untuk mempersaksikan kasih Tuhan juga bagi mereka.